Minggu, 09 Desember 2012

RINDU di NURUL ILMI

Mungkin ini dapat mengingatkan yang lain, yang sekolah ditempat yang sama, atau punya sekolah yang hampir sama. Mengingatkan sepenggal kenangan yang tak bisa terlupa atau bahkan sudah terkikis oleh waktu

Kala itu, d umurku yang masi muda di usia 12 tahun, aq lulus dari sekolah dasar. sebelumnya merupakan kebanggaan menyebutkan nama sekolah yang akan dituju selanjutnya, aq malah bingung, ingin ikut arus dan memindahkan kelas kami di 6 SD ke sebuah sekolah MTs di kota ku, Padangsidempuan. kisah ini adalah salah satu hal paling historis dalam hidupku. sambil bertanya pada orang tua ku kemana aku harus meneruskan sekolah menengah, mereka menyebut nama sekolah yang tak asing lagi untukku, SMP kecamatan tempat ayah mengajar, agar terkontrol karena mungkin SMP adalah masa yang rentan. atau meneruskan sedikit persaingan otak antara abangku dan anak rekan kerjanya disekolah yang sama, jadi...aq tak tertarik dengan persaingan, aq hanya ingin meneruskan sekolah dengan nyaman tanpa difitnah mencontek, atau nilai yang dibantu dari guru karena orang tuaku akrab dengan guru-guru. sesuai pengalamanku kelas 4SD, teman satu meja yang jadi saingan belajarku, menyebutkan meningkatnya rankingku yang merosot setahun sebelumnya itu hasil mencontek darinya , sementara, apa itu mencontek dan bagaimana mencontek pun aq tak tau.

Terus terang aq ingin seperti teman-temanku yang  akan mendaftarkan dirinya di MTsN, tapi harapan itu pupus saat ibu berkata "gak...kalo MTs atau sekolah di kota nanti kamu pacaran sama kernet angkot" khhhhh....apaan , bagaimana pacaran pun aq tak tau. beliau pun melanjutkan petuahnya "Mau entar tamat SMP udah nikah sama kernet angkot??". hal itu semakin menakutiku, daripada mengalami hal itu lebih baik aq menuruti mereka saja.

Finally terlontar sebuah nama dari lisan ibu, sekolah yang katanya lagi naik rating, tapi aq tak pernah mendengarnya, maklum yang aq tau hanya sebatas desa ku. SMP plus. yah itu yang pertama kudengar, ibu menyarankan sekolah itu. lalu mendaftarkan q dengan dua teman sekolahku, menunggu pengumuman demi pengumuman hingga tahap akhir. tes administrasi beruma nilai NEM, Ijazah, pasphoto, dll alhamdulillah lulus, tahap kedua, test psikotes, kami dibagi jadi banyak kelas dan mengerjakan banyak rangkaian soal, dari susunan kata hingga gambar, sesuai kecepatan ketepatan dan aq tak tau. tak lama setelah itu keluar lagi pengumuman nama ku masih terselip diantara banyak nama-nama itu. setelah test membaca alQur'an, akhirnya tahap test pisik, olahraga. kalau ini mungkin aq akan kalah...keluar. Namun nasib baik berpihak padaku. test akhir ini dibatalkan dan keluar pengumuman final. Dengan bersusah payah menyelip-nyelipkan badan diantara berjubel orang dan mencari tiga kata namaku dan dicocokkan dengan no peserta, "itu nama ku" ujarku dalam hati di urutan ke 15. Finally...aq bisa. dan hanya aq yang lolos dari ketiga temanku

Hal yang aneh adalah...melihat pengumunan dan test seperti itu mungkin menurutku sangat biasa. karena menemani adik ibuku dulu test d MTs N hampir sama, hanya tak ada psikotes. aq pikir semua normal saja, aq mulai merasa aneh..test itu sepertinya biasa saja buatku, aq tak tau ada ketidaklulusan masuk kesana. Ibu meneteskan airmatanya dan memelukku. HEY..ini sekolah apa? aq mulai curiga dan kecurigaan ku bertambah ketika ibu mulai meminjam koper (travel bag jaman doeloe) milik nenek. lalu membeli barang-barang seperti handuk sabun-sabunan dan tambahan baju, menyusunnya dalam koper. Otakku masih belum tau ini apa...apa maksudnya??

Sampai hari itu tiba...hari aq diantar, disambut dilantai 3 sekolah yang menjulang itu...mendaftarkan barangku diruang lobi, selesai acara penyambutan itu, tiba waktu zuhur. kami semua turun ke ruang lobi sekolah, mengambil barang yang sudah dibawa dari rumah tadi..aq masih bingung ketika ibu memelukku erat..eratt sekali (ngetiknya koq sambil nangis ya).  she left me there...saat itu aq tak menitikkan airmata sedikitpun, aq belum paham artinya perpisahan. aq tak paham sama sekali. sampai aq disuruh mengangkat barang-barang ku sendiri menuju belakang gedung itu, asrama katanya. aq mengangkatnya sendiri dan melihat yang lain pun begitu lalu lalang mengangkat koper dengan ukuran yang berbeda-beda. aq mulai merasa sendiri, lemah dan rentan, sampai akhirnya rasa itu pun makin menjadi ketika aq jatuh diparit dangkal, di hari pertamaku dan meninggalkan sedikit bekas luka yang sangat berarti untukku, melihatnya membuat aq rindu kembali kemasa itu, hingga kini.

* * *

Pembagian kamar, atau sering disebut ruangan, sebenarnya satu asrama itu terdiri dari tiga ruangan, ada ruangan terbuka yang sedang di renovasi untuk dijadikan kamar. asrama putri terdiri dari dua, Atikah dan Muti'ah. Muti'ah merupakan asrama untuk anak baru. kamar bekas ruang makan yang sedang direnovasi itu, disitulah kamarku. tempat berbagi dengan teman-teman dan kakak seniorku. sambil menunggu selesai kami hanya duduk-duduk terlantar diteras, sebenarnya aq melihat seorang guru yang sedang mengawasi renovasi itu. beliau itu...entah aq yang salah atau tidak aq sedikit seram melihatnya. Saat itu setelah shalat ashar aq minum dari aqua gelas, berdiri. beliau langsung membentakku dan rasanya saat itu jantungku mau copot. aq tak tau apa salahku yang pasti aq melihat matanya yang membesar dan terbelalak kearahku. aq baru tau kalau disekolah ini tidak diperbolehkan minum berdiri setelah beberapa hari kemudian dan yakin itulah penyebab beliau marah padaku.

Malam hari setelah pembagian ruangan, kamar kami telah bersih, ada deretan meja-meja besar dibentuk jadi persegi yang luas dan dialasi tikar. ada bantal diatasnya. Maghrib itu jadi perkenalanku dengan teman-teman seumur yang mungkin akan jadi teman satu kelas, kakak satu SMA yang berbaur antara siswa baru dan lama, juga kakak pembina.  Malam itu kami masih tidur dikamar orang lain dan berpencar, aq lupa siapa yang membawaku ke mutiah 3, tidur berdua dengan senior 1 SMA murid lama, karena belum kenal aq diam-diam saja dan berpura-pura memejamkan mata tapi aq mendengar kakak itu dan temannya bercerita tentang ku, maksudku mungkin mereka sedang memperhatikanku. aq terus mendengarnya sampai aq benar-benar terlelap. ditempat ini, tempat yang tak kukenali

"Atikahhh...Muti'ah....Banguuunn" diiringi suara tepukan tangan yang kuat, mungkin itu sekitar pukul 04.30am. Dengan mata berat semua harus bangun. sebenarnya aq tak paham untuk apa bangun sepagi itu. kakak tempatku menumpang tidur itu menyuruhku keluar duluan. semua merapikan tempat tidurnya dan yang sudah selesai keluar menuju depan gedung SMP yang tepat berada di depan asrama putri, disebelah sana mungkin sekitar jarak 100m asrama putra pun bangun dan menuju lapangan dekat mesjid. Di depan gedung SMP kami disuruh berbaris, merapikan barisan, merentangkan tangan agar ada jarak yang jauh, seperti senam pagi lalu dimulai dengan gerakan kepala sampai terakhir gerakan kaki. semua harus di ikuti. kalau ngantuk-ngantuk kakak di depan akan marah, atau gerakan salah dan malas-malasan akan diteriaki, ditunjuk, sampai gerakan bagus menurut mereka. usai semua gerakan itu kami diperintah lagi berbaris menurut ruangan masing-masing, pertama aq bingung, syukurlah sempat mengenali teman satu kamarku dan tak kesasar. kalau kesasar kebarisan lain maka habis lah, masih pagi mereka sudah marah-marah tidak jelas apa tujuannya. setelah pengecekan jumlah, pencarian yang hilang dan hukuman yang terlambat senam pagi itu pun, ada lagi pengecekan kebersihan kamar dan tempat tidur. kalau ketahuan tidak rapi tunggu saja hukumannya.

Saat kegiatan itu berakhir maka yang selanjutnya persiapan shalat subuh, mencari air. Mencari air bukannya mudah, harus antri timba kecil yang kadang bocor. Untuk orang lama atau kakak-kakak senior mudah saja, sudah antri atau punya timba sendiri. sebenarnya aq punya kakak satu desa disini, beliau membantuku memperoleh air untuk shalat dan mandi. setelah mandi adzan subuh berkumandang jadi kami harus segera ke masjid. karena jika terlambat maka sit-up lah hukumannya. semakin banyak rakaat tertinggal maka semakin banyak sit-up yang harus "dibayar".Shalat jama'ah sangat hening, setelahnya diiringi ceramah oleh guru asrama hingga pukul  06.00am. selepas dari masjid bagi yang belum mandi akan bertualang lagi mencari tetes demi tetesan air untuk mandi dan persiapan sekolah. bersaing memperebutkan air keruh disumur dangkal. pukul 06.30am semua sudah harus diruang makan, duduk saling berhadapan dilantai memakan jatah makan pagi itu, telor rebus dan cabe seadanya. ini menurutku lebih lumayan daripada makan malam kemarin saat tiba disini. ada sawi putih yang entah apa  rasanya, tapi kutelan saja. kalau dirumah tak suka pun bisa saja  tidak dimakan, disini lauk dan nasi sudah dibagi rata ke piring,  tinggal menikmati saja. aq mungkin masi beruntung bisa menelannya, aq melihat orang lain bahkan memaksanya masuk dan muntah, atau ada yang mengantonginya dengan utuh tanpa plastik, jika bersisa...kakak senior itu, aq merasa matanya semua akan jatuh karena melotot, sambil melipat tangan di dada seperti seorang bos, mereka mulai marah-marah lagi. makanan itu harus habis dalam waktu 15 menit, otomatis banyak yang terburu-buru. Jika bersisa..nasi sisa itu digilir sampai habis satu suapan perorang. Rasanya tak tega nasi kita dihabiskan orang lain. kalau nasi sisa itu digilir sampai  habis rasanya aq ingin muntah. Walau begitu masih saja ada yang tega dan sanggup orang lain menghabiskan nasi sisanya. Belum lagi yang menangis karena masakan yang tak bisa disebut enak itu atau karena tertekan batin. sambil makan omelan demi omelan pun keluar. setelah 15 menit itu berakhir, di iringi doa selesai makan yang diwakili satu orang, semua bersiap kesekolah, pukul 07.00am semua murid baru berbaris lagi di depan asrama,  merapikan barisan, menghitung barisan. Jika terlambat disuruh scott jump. sebelum berangkat sekolah ada lagi petuah-petuah dari kakak pembina. sampai akhirnya berangkat sekolah dipimpin doa oleh kakak 1 SMA.

Di sekolah karena mais masa orientasi, tidak ada pelajaran, yang ada hanya materi keislaman dari guru dalam kelas. setelah itu di isi kakak senior dengan games, nasyid, perkenalan. sedikit  terhibur dengan keadaan di sekolah yang jauh dari bentakan- bentakan seperti diasrama. saat pulang sekolah hal itu terjadi lagi, berbaris di depan asrama berpanas-panas ria dengan masalah-masalah dan kemarahan-kemarahan senior lagi. salah cara membuka sepatu pun sudah dimarahi. Belum lagi yang tak terdeteksi membuang "sampah" di tempat yang tidak seharusnya, lauk yang ditemukan di tempat sampah, hal ini memperlama kami berjemur ria dan ajaibnya pelakunya selalu ketahuan, dihukum dan dimarahi, aq pikir seolah-olah tong sampah itu bisa bicara dan  mengadu siapa yang berbuat salah itu. Mubazir katanya..
Usai shalat zuhur ada tambahan materi dari kakak senior tentang shalat, masbuk, wudhu, dll. kembali keasrama kami sudah punya giliran piket bagi nasi, sampai mencuci piring. aktifitas biasanya pun terjadi lagi..makan siang yang penuh omelan itu lagi..dengan topik yang sama lagi. mungkin wajahku lugu waktu itu sukurlah..karena wajah yang membangkang dalam hati pun bakal ketahuan. mereka seperti peramal yang tau segalanya.
Ada hal yang hampir kulupa..kesulitan air itu menyebabkan air minum pun sedikit. gelas yang dibagi-bagi itu hanya berisi sepertiganya dan harus cukup sampai selesai makan.

Sore hari kegiatan berbaris lagi, tapi di depan sekolah, kali ini..aq benar-benar ketakutan mungkin begitu juga dengan temanku yang lain.mereka lebih sangar rasanya dibandingkan diruang makan, padahal aq lihat wajahnya semua keibuan. Sore itu kami diajarkan dasar-dasar baris berbaris, balik kanan, hadap kanan, hormat, serong kanan-kiri, dan lain lain, terlambat gerakan 1 detik saja harus melapor pada kakak pembina, mengakui kesalahan dan dihukum, bisa scott jump, atau lari keliling sekolah. rasanya semua perintah itu berlebihan untuk anak-anak yang tak tau apa-apa seperti kami, pikirku saat itu. untunglah aq tak pernah di tendang seperti teman-temanku karena tak bisa tegak atau meluruskan tangan saat menghormat. mungkin ini adalah hal yang menyakitkan bagi sebagian orang, tapi entah kenapa aq merasa biasa saja.

Suatu hari kami disuruh berkunjung ke kamar temanku untuk membujuknya, dia sedang menangis-nangis minta pulang karena sudah tak tahan dengan semua "siksaan" di asrama. bukannya aq tak pernah menangis. Begini kisahku, Untuk hari jumat menggunakan baju pramuka aq belum punya, aq dipinjamkan kakak senior dari desa ku itu. Akhirnya jum'at itu juga umak mengantarkan kiriman baju pramuka dan setrika. hanya itu. Entah apa yang membuatku menangis aku tak tau dan sungguh tak tau apa artinya. melihat bungkusan itu saja rasanya sangat sakit dan sesak dalam dada, hingga tak mampu membendung bening-bening hangat itu tumpah dimata ku, membasahi jilbab dan wajahku. setelah itu semua berjalan normal lagi

Semua kegiatan itu berlangsung sampai dua minggu, suka duka dilalui bersama oleh anak baru, dengan tempat tidur meja beralas tikar, berbantal kasur untuk semuanya, kami berbagi. begitu juga makanan, hal yang paling kuingat saat itu, seorang teman punya air minum yang di ambil di dapur umum, aq haus dan meminta sedikit airnya, dia malah berkata "boleh, tapi harus makan kipang ini dulu". Sebenarnya aq sampai terheran-heran kenapa harus ngemil makanannya dulu baru dikasih air minum? sekarang aq tau itu adalah cara cantiknya untuk mendapatkan teman. sejak hari itu hingga sekarang ini kami berhubungan baik. dan aq sering mengulang-ngulang cerita itu padanya.

Dua minggu itu berakhir, kami harus berpisah dan berbaur dengan murid lama di asrama sebelah, dengan bekal satu minggu sebelumnya berkenalan dan meminta tanda tangan yang "bersyarat". perpisahan kakak-kakak dikamar ku sepertinya sangat dramatis seolah tidak bertemu lagi. mereka saling menangisi. mungkin takut melalui hari yang akan datang dengan penghuni lama yang lain. aq acuh saja dan mengemasi barang-barangku. Ada yang belum kuceritakan, aq masuk asrama ini aq tak bisa apa-apa. Sekolah dasar aq sering iri pada teman-temanku yang punya rutinitas masak di sore hari atau mencuci. aq tak pernah menyentuh pekerjaan itu selain memasak indomi. Masalah memasak itu masih belum diperlukan disini. tapi mencuci..itu wajib, aq tak bisa..mencuci bajuku yang sudah kucel disana sini berlepotan dengan lumpur karena berburu air keruh sehari-hari, aq sangat berterima kasih pada kakak yang telah mengajarkan ku membantuku untuk urusan ini. tapi tak bisa setiap hari seperti itu, aq harus mandiri. akhirnya cucian newbie yang belum tau tekniknya itu  menghasilkan baju yang tetap kucel apalagi pengaruh air keruh itu sangat kuat.

Pertemuan dengan orang tua, sekali dua minggu, minggu pertama setelah masuk sekolah itu giliran putra, tapi putri dapat keuntungan bisa bertemu keluarganya walau hanya 1 jam, umak dan ayah datang bergantian karena ada kesibukan lain. dari kejauhan aq melihatnya tersenyum. lalu semua nampak kabur  dimataku bulir-bulir hangat itu jatuh lagi.deras..lebih deras dari melihat sekedar kiriman darinya. aq baru tau namanya rindu sejak saat itu, tangisan itu mengisyaratkan rinduku padanya, pada kedua orang tuaku yang melepasku ke "penjara" ini. pertemuan itu tak lama, hanya sekedar pelukan hangat dan ia memperhatikan baju ku yang kucel disana-sini.

Ini adalah awal, hanya satu minggu setelah aq menginjakkan kaki di sekolah yang disebut penjara suci ini, sekolah yang akhirnya ku tau bernama SMP-SMA Nurul Ilmi. Mengajarkan mandiri..bagaimana shalat, menutup aurat, disiplin, tidak mubazir, menerima apa adanya, dan yang paling mendekap dalam hati adalah kerinduan. Akhirnya aq tau itu bukanlah kekejaman atau kemarahan dari mulut-mulut seniorku. mereka jadi seperti ibu, wajah keibuannya tak salah mengajarkan kami yang masih lugu itu untuk hidup sendiri bersama mereka. Dua minggu itu akhirnya berakhir bahagia...semua  benar adanya hanya sandiwara, setelah itu mereka sangat ramah baik dan solehah. seperti seorang kakak yang tak pernah aq punya.

*SEMOGA MEMORI INI TAK HILANG

5 komentar:

  1. ntar aq cari foto asrama ku sama sekolah ku yg dah berubah tu. aq mw crta jugak.

    BalasHapus
  2. capek bacanya tapi lucu...hahaha
    nice tread, keep posting

    BalasHapus
  3. De Nature Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang obat herbal aman dan ampuh serta berlisensi dan diproduksi sesuai dengan standar CPOTB BPOM RI.

    CV. De Nature Indonesia menyediakan berbagai macam produk herbal seperti:
    - obat penyakit kelamin untuk sipilis / raja singa, gonore / kencing nanah / go, kutil kelamin / jengger ayam / kondiloma akuminata / virus HPV, klamidya, keputihan abnormal
    - obat kanker / tumor / kista
    - obat wasir / ambeien luar dan dalam
    - obat diabetes / kencing manis
    - obat penggemuk badan
    - obat pelangsing badan
    - obat pembesar payudara / solusi kewanitaan / solusi kembali perawan tanpa operasi
    - dll

    Untuk pemesanan produk De Nature silahkan hubungi call center kami secara langsung via SMS / Tlp / Whatsapp / BBM
    - 081 321 727 234

    BalasHapus

^_^ sudilah tinggalkan komen, yah , yah, okeh ? arigatou